Karakterisasi Edible Film Dari Pati Jagung Dengan Plastisizer Gliserol Dan Filler CMC Sebagai Bahan Pengemas Makanan
DOI:
https://doi.org/10.23960/jtii.v3i1.40Abstract View: 1434
Abstract
Plastik merupakan bahan pengemas makanan yang banyak digunakan karena ekonomis, tetapi keberadaan plastik sangat tidak aman karena memiliki beberapa kelemahan yaitu menyebabkan terjadinya transfer senyawa-senyawa dari degradasi polimer, residu pelarut, dan biopolimerisasi ke bahan pangan sehingga dapat menimbulkan resiko toksis. Penelitian ini bertujuan untuk mengganti penggunaan plastik konvensional dengan plastik yang lebih aman digunakan untuk bahan pengemas yaitu edible film. Edible film itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu lapisan tipis yang berfungsi sebagai bahan untuk melapisi makanan ataupun pengemas dimana produk yang dikemas dapat langsung dikonsumsi tanpa harus membuang lapisan filmnya. Dalam penelitian ini dilakukan suatu metode pembuatan edible film yang berasal dari pati jagung dengan menggunakan bahan tambahan berupa CMC yang berfungsi sebagai filler dan juga penggunaan gliserol yang berfungsi sebagai plastisizer dengan suhu gelatinasi pati jagung yaitu 75oC. Dimana berat total dari pati jagung yang digunakan sebanyak 20 gram dengan variasi CMC 1%, 2%, 3%(gr/gr) dan gliserol sebanyak 15 ml. Waktu pengadukan total 30 menit dengan kecepatan pengadukan 380 rpm dan temperatur pengeringan 60oC. Jika ditinjau dari sifat mekanik yang ditunjukan maka komposisi terbaik didapatkan pada konsentrasi CMC 3% dengan nilai kuat tariknya adalah 0,2555 Mpa, persen pemanjangan 10,6347%, dan modulus young 2,4026 Mpa. Sedangkan untuk hasil uji kelarutan air dan WVTR terbaik didapatkan pada percobaan dengan konsentrasi CMC 2% yaitu sebesar 294,017094% dan 66,9295 gr/m2.jam
Downloads
References
Darni, Yuli., & Rakhman, Faqih. Aulia. (2017). Aplikasi edible film dari rumput laut Eucheumma cottoni dan pati sorgum dengan plasticizer gliserol dan filler CaCO3 sebagai bahan pembuat cangkang kapsul. Inovasi Pembangunan: Jurnal Kelitbangan, 5(02), 172-183.
Estiningtyas, H. R. (2010). Aplikasi edible film maizena dengan penambahan ekstrak jahe sebagai antioksidan alami pada coating sosis sapi.
Fajarwati, F. I. (2020). Pengaruh Penambahan Asam Palmitat pada Karakteristik Edible Film Dari Tepung Pati Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) sebagai Penghambat Laju Transmisi Uap Air.
Indriyati, I., Indrarti, L., & Rahimi, E. (2019). Pengaruh Carboxymethyl Cellulose (Cmc) Dan Gliserol terhadap Sifat Mekanik Lapisan Tipis Komposit Bakterial Selulosa. Jurnal Sains Materi Indonesia, 8(1), 40-44.
JIS (Japanesse Industrial Standard) 2 1707., 1975, Japanese Standards Association
Murni, S. W. (2015, April). Pembuatan edible film dari tepung jagung (Zea Mays L.) dan kitosan. In Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan (pp. 17-1).
Pavlath, A. E., & Orts, W. (2009). Edible films and coatings: why, what, and how?. In Edible films and coatings for food applications (pp. 1-23). Springer, New York, NY.
Permadi, i. (2019). pengaruh konsentrasi gliserol dan cmc (carboxy methyl cellulose) terhadap karakteristik biodegradable film dari sabut kelapa muda.
Putri, D. A., Setiawan, A., & Anggraini, P. D. (2018). Physical Properties of Edible Sorgum Starch Film Added with Carboxymethyl Cellulose. Journal Of Physical Science, 29, 185-194.
Ramadhani, F. (2013). Pembuatan dan Karakteristik Komposit yang Terdiri dari Campuran Polietilen Densitas Rendah (LDPE) dengan Pengisi Bentonit Alam.
Winarti, C. (2012). Teknologi produksi dan aplikasi pengemas edible antimikroba berbasis pati.
Zahra, H. (2020). Pembuatan Edible Film Berbasis Pati Jagung dengan Menggunakan Variasi Gliserol Sebagai Plasticizer. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, Volume 5, Nomor 1, Februari 2020, 511-520.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

JTII is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License