Pengaruh Waktu Blooming Dan Massa Air Terhadap pH, TDS, Dan EC Pada Kopi Robusta Liwa Lampung dengan Metode Aeropress
DOI:
https://doi.org/10.23960/jtii.v3i1.39Abstract View: 777
Abstract
Kopi Robusta merupakan jenis kopi yang banyak diminati dan dinikmati. Penyeduhan kopi adalah cara yang dapat dilakukan untuk menikmati kopi tersebut. Metode Penyeduhan kopi adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi rasa pada hasil seduhan kopi. Rasa yang dihasilkan dari seduhan kopi dapat dilihat juga dari tingkat keasamannya. Tingkat keasaman dapat diperoleh dengan melakukan pengujian pH pada sampel seduhan kopi yang dihasilkan. Air juga merupakan faktor penting dalam penyeduhan kopi, sehingga perlu dilakukan pengujian TDS dan EC agar dapat diketahui nilai padatan terlarut dan konduktivitas listrik pada hasil seduhan kopi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi waktu blooming dan massa air terhadap pH, TDS dan EC sehingga dari hal tersebut bisa mempertimbangkan tingkat keasaman serta padatan terlarut pada kopi agar baik untuk dikonsumsi oleh lambung. Penelitian ini menggunakan metode Aeropress teknik inverted dengan faktor pengaruh waktu blooming 60 detik, 75 detik, dan 90 detik serta massa air 24 gr, 34 gr, dan 36 gr. Sedangkan variabel tetap untuk biji kopi sebanyak 12 gr setiap melakukan pengambilan sampel. Selanjutnya digiling menggunakan manual grinder No. 3, serta Volume Air yang sebanyak 150 gr dengan suhu air 93°C. Hasil pada penelitian ini didapatkan bahwa waktu blooming dan massa air akan mempengaruhi nilai pH, TDS, dan ECDownloads
References
Angeloni, G., Guerrini, L., Masella, P., Innocenti, M., Bellumori, M., & Parenti, A. 2019. Characterization and comparison of cold brew and cold drip coffee extraction methods. Journal of the Science of Food and Agriculture, 99(1): 391–399. Tersedia di https://doi.org/10.1002/jsfa.9200.
Asiah, N. 2017. Identifikasi Cita Rasa Sajian Tubruk Kopi Robusta Cibulao Pada Berbagai Suhu Dan Tingkat Kehalusan Penyeduhan. Barometer, 2(2).
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung 2015. Kabupaten Lampung Barat Dalam Angka. Bandar Lampung.
Bhara, M. 2009. Pengaruh Pemberian Kopi Dosis Bertingkat Per Oral 30 Hari Terhadap Gambaran Histologi. Universitas Diponegoro.
Das, R., Ranjan N.S., Kumar P.R., dan M.D. 2005. Environment and Pollution. Asian Journal of Water, 3: 143–146.
Direktorat Jenderal Perkebunan 2017. Kopi. Jakarta: Statistik Perkebunan Indonesia.
Djuhariningrum, T. 2005. Pusat Pengembangan Geologi Nuklir - Batan. Jakarta.
Farah, A., Monteiro, M.C., Calado, V., Franca, A.S. & Trugo, L.C. 2006. Correlation between cup quality and chemical attributes of Brazilian coffee. Food Chemistry, 98(2): 373–380.
Hanafi, A.Y. & Sulaiman, M.I. 2018. Perilaku konsumen berdasarkan kelompok gender dan usia pada beberapa formula kopi mix arabika. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, 3(4): 785–793.
Putri, N. 2014. Pengaruh Suhu Dan Lama Penyangraian Terhadap Kadar Kafein Dan Tingkat Keasaman Kopi Varietas Arabika (Coffea Arabica). Artikel Ilmiah Teknologi Pangan.
Samsura, D. 2012. Ngopi Ala Barista. Jakarta: Penebar Plus.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

JTII is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License